Penarikan Studi Mengenai Vaping dan Dampaknya pada Kesehatan Hati
Belakangan ini, perdebatan seputar implikasi kesehatan dari penggunaan rokok elektrik (vaping) kembali memanas dengan penarikan sebuah studi yang mengkaji dampak vaping pada kesehatan hati. Studi ini awalnya diterbitkan dalam jurnal peer-review Gastroenterology Research, dan penarikan studi ini telah memunculkan pertanyaan signifikan tentang keaslian dan keandalannya.
Studi yang berjudul "Asosiasi Merokok dan Penggunaan Rokok Elektrik dengan Penyakit Hati Kronis: Studi NHANES" pertama kali diterbitkan pada Juni 2022 tetapi tiba-tiba ditarik dari peredaran pada 11 Juni 2023, meninggalkan komunitas ilmiah dan masyarakat umum dalam kebingungan.
Alasan utama yang dikemukakan untuk penarikan ini adalah ketidakmampuan penulis studi dalam memberikan jawaban yang memuaskan tentang keaslian dan keandalan temuannya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang metodologi yang digunakan dalam studi tersebut, sumber data, termasuk analisis statistik, dan kredibilitas kesimpulan yang diambil.
Para kritikus studi ini berpendapat bahwa penarikan ini menguatkan dugaan bahwa beberapa peneliti kesehatan masyarakat mungkin telah membesar-besarkan bahaya vaping dalam literatur akademis mereka. Mereka menyoroti masalah metodologi studi, pengolahan data, dan keandalan kesimpulan dalam studi tersebut.
Gregory Conley, Direktur Urusan Legislatif dan Eksternal Asosiasi Produsen Vapor Amerika, telah menyoroti bahwa peristiwa serupa terjadi pada tahun 2020 ketika sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association (JAHA) yang menghubungkan vaping dengan serangan jantung ditarik kembali karena kecacatan dalam beberapa parameter penelitian, yang memunculkan keraguan akan keandalannya.
Ray Niaura, seorang psikolog dan Profesor Epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Global Universitas New York, telah menyatakan kekhawatiran terkait pertanyaan survei yang digunakan dalam studi tentang vaping. Ia mencatat bahwa pertanyaan yang digunakan memiliki cakupan yang lebih luas, seperti "Apakah Anda pernah menggunakan rokok elektrik?" Sebaliknya, pertanyaan tentang tembakau yang mudah terbakar mencakup pertanyaan seperti "Apakah Anda saat ini merokok?" dan apakah seseorang telah merokok "setidaknya 100 batang rokok" dalam hidupnya. Menurut Niaura, pertanyaan yang kurang spesifik dan jelas dalam studi vaping ini mungkin telah berkontribusi pada keputusan untuk menariknya.
Kontroversi ini menggarisbawahi pentingnya ketelitian dalam merancang dan melakukan penelitian ilmiah, terutama dalam isu-isu kesehatan yang memiliki dampak signifikan pada masyarakat. Mereka yang terlibat dalam penelitian semacam ini harus memastikan bahwa metodologi yang digunakan kuat dan pertanyaan yang diajukan relevan untuk menghasilkan kesimpulan yang dapat dipercaya. Sementara perdebatan seputar vaping dan dampak kesehatannya terus berlanjut, sangat penting bagi para peneliti dan masyarakat untuk mengevaluasi dengan kritis bukti-bukti yang tersedia dan terlibat dalam dialog yang konstruktif untuk lebih memahami potensi risiko dan manfaat yang terkait dengan penggunaan vaping.